Saya akan share ke anda, cara setting wifi AP dan Router agar lancar dan stabil yang dirahasiakan oleh para teknisi profesional .
Profesional selalu pakai alat yang berkualitas, tapi mereka juga punya rahasia saat mensetting nya.
Semahal dan secanggih apapun alat wifi yang anda beli tidak menjamin internet wifi anda akan lancar otomatis 100%.
Alat hanyalah alat, kita perlu mensetting dengan benar agar alat wifi berfungsi optimal & seperti yang kita inginkan.
Daftar Isi :
Sebelum Setting WiFi AP/Router Pastikan Ini Dulu!!
Settingan hanya bisa mengoptimalkan kinerja alat wifi, tidak ada settingan yang ajaib di dunia ini.
Jadi pastikan beberapa hal dibawah ini yang bisa mempengaruhi “kelancaran” wifi selain faktor dari settingan alat wifi.
Gunakan Alat WiFi Yang Tepat
Settingan wifi akan menjadi optimal jika alat yang digunakan sudah tepat.
Jika salah alat, settingan tidak akan berguna sama sekali.
Jadi hal pertama yang anda harus pastikan adalah kalau anda sudah membeli alat yang sesuai dengan kebutuhan.
Untuk user per alat dibawah 5 orang bisa menggunakan alat kelas rumahan, tapi jika user/client uda lebih dari 8 orang maka baiknya menggunakan alat wifi kelas enterprise/industri.
Tiap jenis alat punya kapasitas, anda harus paham akan kapasitas alat.
Menggunakan alat melebihi kapasitas (baik jumlah user/bandwidth) akan menyebabkan wifi lag, putus-putus, ping naik turun.
Untuk memudahkan anda, saya sudah buatkan panduan nya.
Baca : Cara memilih perangkat wifi agar internet lancar
Terapkan dulu , QoS Bandwidth Management
apa itu QoS bandwidth management?
Singkatnya, bandwidth management adalah bagaimana cara kita mendistribusikan bandwidth ke user agar semua mendapat jatah yang sesuai dan tidak mengganggu satu sama lain.
Jika anda pakai internet untuk sendiri maka anda tidak usa memikirkan hal ini.
Beda cerita jika internet wifi anda dipakai oleh banyak orang, anda wajib menerapkan hal ini.
Pada alat wifi router kelas rumahan biasanya ada fitur QoS (untuk limit bandwidth), fitur ini cukup membantu di kelas rumahan.
Tapi jika fitur ini tidak bisa mengatasi masalah pembagian bandwidth maka anda perlu router khusus.
Anda memerlukan mikrotik router agar anda bisa mengatur distribusi bandwidth dengan lebih merata, spesifik & adil.
Baca : Penerapan QoS Bandwidth Management dengan Mikrotik
Bandwidth nya Cukup
Settingan wifi hanya untuk memastikan kalau koneksi antara wifi access point dan perangkat client (HP,tablet, dll) punya latency/delay yang rendah(koneksi bagus).
Settingan wifi tidak bisa mempercepat koneksi internet, karena kecepatan internet bergantung pada paket internet yang ada beli ke operator internet (ISP).
Sekali lagi, settingan hanya untuk meminimalisir penyebab internet lemot karena interferensi (gangguan sinyal) atau kesalahan setting alat wifi saja.
Jadi pastikan kalau bandwidth yang anda beli dari ISP masih cukup, soalnya kalau bandwidth nya uda abis/terlalu banyak yang pakai pasti internet akan tetap lemot.
Kita bisa menggunakan data dari MRTG untuk melihat apakah bandwidth kita masih cukup atau sudah habis.
Baca: Cara menghidupkan MRTG Mikrotik dan cara membaca nya
Cara Setting WiFi AP & Router Agar lancar & Stabil
Saya anggap semua faktor lain yang bisa menjadi penyebab wifi lemot sudah anda atasi, baik dari pemilihan alat, bandwidth cukup, bw management juga sudah diterapkan.
Kita anggap yang menjadi penentu lancar tidak nya internet di wifi kita adalah cara pemasangan dan setting nya saja.
Itu artinya jika kita salah setting atau settingan kurang tepat bisa menyebabkan performa wifi tidak bagus (kadang lag, putus-putus, ping naik turun).
Menentukan SSID
SSID adalah nama wifi yang muncul di HP saat kita ingin konek ke wifi yang telah kita setting.
Terlihat sangat sederhana dan sepele, tinggal kasi nama “bebasss”
Yess.. jika anda hanya pasang satu alat wifi.
Tapi jika anda memasang banyak alat wifi untuk mencover sebuah area (misal gedung, kantor, sekolah, rt, rw, cafe, hotel), anda tidak bisa mengeset sembarangan.
Jika anda memasang lebih dari satu alat wifi di suatu area dengan tujuan untuk memperluas area wifi, baiknya anda menggunakan nama yang sama.
Kenapa demikian?
Tujuan nya agar perangkat yang terkonek ke wifi bisa “roaming” atau berpindah otomatis ke wifi akses point yang paling dekat.
Jadi cukup konek sekali aja, kalau pindah ke area lain akan konek otomatis karena SSID nya sama.
Apa untung nya buat pengunjung/client?
- gak perlu ganti/cari wifi/ scan setiap pindah tempat
- gadget akan otomatis pindah ke WiFi AP terdekat
- sinyal yang didapet selalu bagus, karena otomatis pindah ke AP terkedat
- user gak ribet.
- memberi kesan kalau wifimu bagus dan gak putus,putus.
Walau anda pakai banyak WiFi AP tapi dari sisi pelanggan/pemakai anda seolah-olah punya satu wifi yang jangkauan nya sangat luas.
Ingat pengalaman user adalah nomer satu.
Cara ini hanya berhasil diterapkan jika anda menggunakan siate autentifikasi terpusat seperti fitur “HOTSPOT”.
Bandwidth Frekuensi
Bandwidth disini bukanlah kecepatan/kapasitas data transfer.
Bandwidth frekuensi adalah lebar channel spektrum frekuensi yang akan dipakai untuk memancarkan sinyal wifi.
Pilihan bandwidth frekuensi yang tersedia biasanya 20,40,80MHz.
Saya merekomendasikan untuk menggunakan bandwidth frekuensi 20MHz.
Kenapa gak 40 atau 80 aja, kan bandwidth nya jadi gede?
Betul sekali, dengan memakai bandwidth yang lebar, kapasitas transfer data juga lebih besar.
Tapi ini hanya berlaku di area yang tidak ada sinyal wifi lain selain wifi anda.
Misal anda masang wifi di hutan belantara, dimana anda hidup sendiri gak ada tetangga yang punya alat wifi.
Jika anda “ngeyel” pakai frekuensi 40/80MHz di lingkungan yang “banyak tetangga pakai wifi” niscaya koneksi wifi anda akan hancur.
Sinyal boleh full, tapi internet berjalan tersendat-sendat.
Hal disebabkan karena sinyal wifi anda ter interferensi/keganggu oleh sinyal pemancar wifi lain.
jadi.. pilih bandwidth 20MHz aja ya…
Pemilihan Channel Frekuensi WiFi
Ada 11 channel frekuensi yang bisa anda pilih untuk 2.4GHz (ch 1-11) dan 4 channel untuk frekuensi 5GHz (ch 149,153,157,161).
Untuk penentuan channel wifi dengan frekuensi 5GHz anda bebas pilih, asal channel tersebut belum dipakai oleh alat wifi lain.
Tetapi untuk wifi dengan frekuensi 2.4GHz anda hanya boleh pakai frekeunsi 1,6, dan 11.
Kenapa?
Perhatikan gambar diatas, ada 11 channel , tiap channel lebarnya hanya 5MHz, padahal frekuensi bandwidth yang kita pilih adalah 20MHz.
Itu artinya kita akan menggunakan 4 chanel 5MHz untuk sebuah chanel dengan bandwidth 20MHz.
Misal channel 1 akan menggunakan channel 0,1,2,3 ,dan seterusnya.
Misal kita memasang 3 alat wifi agar tidak saling interferensi hanya ada satu cara yaitu memilih channel agar tidak overlaping (tumpang tindih).
Channel tersebut adalah channel 1, 6 dan 11.
Bagaimana Cara Mengetahui Kondisi Sinyal WiFi Sekitar?
Tentu anda perlu sebuah tool, tenang karena anda tidak perlu beli alat apapun.
Semuanya bisa dengan aplikasi…
Untuk survey lokasi dan melihat sinyal wifi yang ada disekitar anda bisa menggunakan wifi analyzer , saya menggunakan aplikasi “WiFiman” dari ubiquity.
PRO Tips:
Selalu gunakan tool wifi analyzer untuk melihat kondisi sinyal wifi sekitar saat ingin menentukan channel mana yang kosong.
Jika semua terpakai, maka kita bisa menimpa channel yang paling lemah sinyal nya.
Band Steering
Band steering adalah settingan agar perangkat yang sudah support 5GHz tidak menggunakan 2.4GHz.
Tujuan nya sangat jelas karena band 5GHz jauh lebih kenceng dan bebas interferensi.
Untuk beberpaa perangkat sudah otomatis, tapi bagaimana jika AP mu tidak punya fitur ini?
Caranya adalah dengan mensetting TX power band 2.4GHz 6-7db lebih rendah dari band 5GHz.
anda tau kan kalau HP itu cenderung akan konek ke sinyal yang lebih gede kalau SSID nya sama?
Kita pakai prinsip demikian di trik ini.
Tapi ingat SSID kedua band harus sama, gak bole beda!!
WiFi Mode
Pernah dengan istilah wifi 3, 4, 5, 6 ?
Baik saya jelaskan sedikit.
Makin tinggi makin bagus, itu adalah kode untuk generasi wifi.
Lihat gambar aja ya biar mudah..
Saat anda setting wifi pasti ada pilihan wifi mode, pilihan nya bisa 802.11 a/g/n atau 802.11 g/n atau bisa juga 802.11 n/ac .
Sebisa mungkin pilih standar yang paling tinggi yang disupport oleh alat.
Tidak usa kuatir karena alat sekarang, bahkan yang paling jadul sudah mensupport wifi 4 atau standar 802.11 n.
Pemasangan & Penempatan Alat WiFi
Alat wifi punya jenis antena yang beda-beda, alat wifi biasanya punya sebaran sinyal melingkar keseluruh arah (omni directional).
Antena harus diarahkah tegak lurus (vertical menjulang ke atas-bawah) agar sebaran sinyal nya maximal.
Tetapi ada beberapa jenis alat wifi yang didesain untuk dipasang di langit-langit.
Untuk alat wifi yang dipasang dilangit-langit harus dipasang menghadap kebawah agar sebaran sinyal nya merata.
Masalah akan timbul ketika anda punya banyak alat, anda harus mengatur posisi alat berdasar channel yang anda pilih agar antar alat tidak saling interferensi.
CONTOH KASUS PEMASANGAN BANYAK WiFi AP 2.4GHz DI SATU SITE
Bulatan berwarna dibawah ini diibaratkan area yang dicover oleh satu akses point.
Satu lingkaran mewakili satu perangkat wifi akses point.
Akses point ini saling berdekatan, dan area coveran nya saling memotong.
jika channel 2.4 tidak diset maka akan terjadi interferensi (frekuensi saling bertabrakan karena pilih channel yang sama)
Agar sesama perangkat yang anda pasang tidak saling menabrak satu sama lain maka harus dipilih channel 1,6 dan 11 secara tepat seperti gambar dibawah ini
Jika dilihat menggunakan aplikasi WiFi monitor seperti “WiFiman” maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini, dimana channel tersebut tidak saling bertumpuk atau memotong.
Hindari Menggunakan WiFi Extender
Repeater atau wifi extender itu praktis, solusi mudah untuk orang awam biar sinyal wifi yang lemah jadi kuat lagi.
Tapi ini juga menjadi bencana.
Jaringan wireless adalah jaringan paling rumit, walau terlihat praktis dan sederhana.
Sebisa mungkin tambah wifi accesspoin dengan “narik” kabel dari ruter utama, jangan pakai repeater.
Jika sinyal yang didapat oleh repeater lemah, kemampuan data transfernya pun akan lemah, cuma di hp kliatan sinyal full.
Ini jelas bakal jadi kacau, mending tarik saja kabel agar wifi tetap stabil dan lancar.
Kecuali anda menggunakan peralatan kelas industri/enterprise yang memang sudah support fitur meshing.
Usahakan Gunakan Kabel, WDS/Mesh jika terpaksa saja
Saat membangun jaringan WiFi selalu usahakan untuk menggunakan jaringan kabel sebagai sumber utama internet.
Kenapa?
Bisa saja anda pakai sistem WDS/Mesh untuk ngonekin antar WiFi biar pemasangan nya mudah.
Tapi ingat bandwidth nya juga akan turun kalau anda pakai cara ini.
Selagi bisa ditarik/dipasang kabel maka gunakan kabel sebagai jaringan utama WiFi mu.
Kecuali kalau memang tidak bisa ditarik kabel maka gunakan WDS/Mesh tapi dengan catetan perangkatnya didesain khusus untuk WDS/mesh juga agar hasil maximal.
KESIMPULAN
Koneksi internet WiFi yang lancar tidak bisa didapat hanya dengan menerapkan settingan yang tepat.
Tapi ada faktor lain yang bisa menjadi penentu kelancaran jaringan wifi kita.
Walau anda sudah menggunakan alat yang “tepat” tapi anda perlu juga mensetting nya dengan benar agar wifi menjadi lancar.
Kita tidak bisa mengandalkan settingan otomatis, karena tidak ada hal ajaib di dunia ini.
Yang bisa kita lakukan adalah menggunakan alat terbaik dan mensetting nya dengan benar agar alat kita bisa bekerja dengan optimal.