Ingin membangun Jaringan Wireless untuk RT RW Net/ WiFi yang bisa mencakup satu komplek , RT, RW atau Satu Desa?
Atau pengin membuat jaringan internet wireless jarak jauh antar Desa hingga kecamatan?
Inilah cara membangun jaringan wireless yang bisa dipakai untuk ISP & RT RW Net dari nol yang jangkauan bisa mencapai puluhan kilometer.
Bukan hanya itu kamu juga akan belajar cara mengamankan jaringan wireless, bandwidth management, dan mengelola customer.
Dengan menggunakan radio wireless yang tepat, kamu bisa membuat jaringan internet tanpa kabel dengan jarak hingga puluhan kilometer.
Daftar Isi :
Jaringan Wireless Untuk ISP & RT RW Net
Jaringan wireless banyak digunakan untuk membangun RT RW net.
Pada dasarnya ISP dan RT RW Net itu berbeda tapi menggunakan prinsip yang sama.
Sebelum ke pembasan inti baiknya kamu tau dulu beberapa dasar pemahaman yang kadang keliru tentang Wireless, RT RW net dan ISP
Jaringan WiFi Beda Dengan Wireless
Jaringan WiFi dan wireless keduanya tidak menggunakan kabel, tapi menggunakan gelombang radio(elektromagnetik) untuk mentransmisikan data lewat media udara/hampa.
Tapi keduanya punya perbedaan yang signifikan.
Jaringan WiFi cakupan nya terbatas yaitu tidak lebih dari 200m, sedangkan jaringan WiFi bisa hingga puluhan kilometer.
WiFi dibuat spesifik untuk koneksi internet perangkat genggam/mobile seperi HP, tablet & laptop tanpa kabel.
Peralatan ini punya antena dan dayapancar sinyal yang terbatas, itulah sebabnya kenapa cakupan WiFi tidak lebih dari 200m
Selain itu ada hal lain yang perlu kamu pahami dulu soal jaringan Wireless dan WiFi agar kamu paham 100%
Baca: belajar jaringan wireless dasar
Apa itu Jaringan RT RW Net?
Sesuai namanya jaringan ini hanya beroperasi hanya di tingkat komplek, RT, RW hingga internal desa.
Jaringan ini dibuat secara swadaya dengan cara “patungan” dibawah program kelompok, RT, RW atau Desa.
Tujuan nya untuk memberi internet secara gratis (tanpa pungutan) ke desa yang belum terjangkau oleh internet kabel.
Layanan internet RT RW Net tidak berorientasi profit/bisnis tapi lebih untuk kemaslahatan masyarakat.
Misalnya satu RT, kompek, kos-kosan patungan masang satu internet terus buat dipakai ramai-ramai.
Jenis jaringan yang digunakan biasanya adalah jaringan tanpa kabel (wireless) ataupun WiFi karena biayanya yang paling murah.
Jangkauan Jaringan RT RW Net
Namanya memang RT RW net, karena biasa digunakan untuk membangun jaringan komputer tanpa kabel untuk sharing internet di tingkat komplek atau RT.
Tapi jaringan wireless tidak terbatas hanya dalam skala RT.
Jangkauan jaringan wireless bisa mencapai jarak hingga puluhan kilometer (untuk koneksi PtP) rt rw netdan 5Km untuk koneksi PtMP.
Jarak ini tidak fix, karena tergantung dari peralatan BTS dan CPE yang digunakan.
Makin bagus alat maka makin jauh dan makin besar kapasitas bandwidth nya.
Baca penjelasan lengkap nya di : Dasar Jaringan Wireless Dan WiFi
Topologi Jaringan wireless RT RW Net
Ingat jaringan RT RW Net cakupan nya hanya ditingkat RT RW dalam suatu desa, jadi maximal jarak tidak lebih dari 6KM.
Peralatan standar wireless bisa digunakan untuk membangun jaringan ini, tidak perlu yang mahal-mahal.
Topologi jaringan di atas cakupan nya hanya antar RT dan RW dalam satu desa.
Tidak sampai ke desa sebelah.
Jaringan wireless pada ISP
Jaringan ISP dibuat untuk jarak jauh agar bisa menjangkau antar desa hingga kecamatan yang jaraknya puluhan kilometer.
Peralatan yang diperlukan jelas beda dengan RT RW Net.
Untuk menjangkau jarak yang jauh dengan bandwidth besar diperlukan peralatan yang lebih canggih dan mahal.
Topologi jaringan ISP diatas sudah antar desa dan kecamatan.
Jaringan seperti ini bukan lagi RT RW Net, tapi sudah menjadi ISP yang harus puya izin resmi dari pemerintah.
Alat Untuk Membangun Jaringan Wireless
Peralatan jaringan untuk membangun ISP wireless dan RT RW net sangat identik alias sama.
Yang membedakan hanyalan spek dari peralatan tersebut.
Untuk RT RW net bisa menggunakan peralatan biasa karena skalanya masih kecil dan jaraknya juga tidak jauh (hanya satu desa).
Peralatan ini dibagi dalam 4 karegori yaitu :
#1 Alat BTS
- Satu Set Tower triangle Minimal 30M
- Kabel STP
- Radio Wireless AP
#2 Alat Client
- Tiang Pipa galvanis
- Kabel STP
- Radio CPE
- WiFi AP
#3 Alat Server
- Router
- Switch
- UPS
- Kabel UTP
- Server
#4 Alat Maintenance Network
- Tang crimping rj45
- Kabel tester
- Multimeter
- Laptop / Tablet
Tower BTS & Tiang
Menara dengan ketinggian minimal 30Meter diperlukan untuk memasang radio wireless guna membangun BTS induk ataupun BTS distribusi.
Menara yang biasa digunakan untuk jaringan ISP wireless dan RT RT Net adalah tower triangle.
Bentuk dan konstruksinya kecil, ringan, mudah dipasang sehingga harganya pun yang paling murah.
Walau demikian ini sudah cukup untuk memasang radio wireless guna membangun jaringan ISP dan RT RT Net.
Untuk memasang radio CPE di client dengan ketinggian hingga 10Meter cukup menggunakan tiang dari pipa galvanish.
Untuk ketinggian lebih dari itu sangat disarankan menggunakan tower triangle.
Radio Wireless AP
Jangkauan sinyal radio wireless beda dengan WiFi dan tidak bisa ditangkap langsung oleh HP atau laptop dari darak jauh.
Radio ini digunakan untuk membuat jaringan wireless utama (PtP) yang jaraknya hingga puluhan kilometer.
Dan untuk membangun jaringan distribusi (PtP) yang akan menghubungkan antara BTS dan client.
Baik BTS dan client keduanya menggunakan radio wireless AP, hanya saja spek yang digunakan berbeda.
Standar radio wireless yang disarankan adalah 802.11 AC yang sudah pakai antena MIMO.
Radio ini biasa beroperasi di frekuensi 5GHz.
Baca penjelasan lengkap nya di : Dasar Jaringan Wireless & WiFi Untuk Pemula
WiFi AP
Untuk memberi akses internet ke perangkat mobile seperti HP, tablet dan laptop maka diperluan perangkat WiFi AP.
WiFi AP ini beda dengan Wireless AP yang teleh dibahas sebelum nya.
Radio WiFi AP hanya mengjangkau maximal 200m untuk outdoor dan kurang dari 100m untuk indoor.
Radio WiFi ini tidak disarakan untuk dipasang di BTS karena akan terlalu jauh dengan perangkat client.
Baiknya radio WiFi ditemaptkan sedekat mungkin dengan perangkat client, misalnya di dalam rumah client atau setinggi atap perumahan.
Jika ingin membangun jaringan WiFi untuk perumahan atau komplek baiknya memadukan antara jaringan wireless dan WiFi.
Baca selengkap nya di : Cara membangun jaringan WiFi indoor dan Outdoor Sendiri
Kabel STP
Radio yang dipasang di tower lebih beresiko rusak karena terpapar langsung oleh cuaca dan gangguan alam lain nya.
Cuaca tidak hanya masalah panas hujan dan angin, tapi ada efek lain yang disebabkan oleh uap air di udara.
Yaitu LISTRIK STATIS.
Listrik statis dalam jumlah besar akan menjadi petir, ini jelas bisa merusak radio wireless yang ada di atas tower.
Grounding untuk tower memang wajib, tapi kamu perlu menggunakan kabel UTP khusus untuk radio wireless mu.
Kabel STP dilengkapi dengan pembungkus aluminium voil & kabel ground untuk mencegah listrik statis menembus ke kabel data yang bisa merusak radio.
Gunakan konektor metal khusus agar kamu bisa melakukan grounding untuk radio wireless yang ada ditower sehingga aman dari listrik statis/petir.
Kabel UTP
Untuk membuat jaringan kabel di dalam ruangan yang lebih terlindung dari listrik statis (ESD) bisa menggunakan kabel UTP biasa.
Sangat disarankan untuk menggunakan jenis kabel Cat 6e (bukan cat5e), kenapa?
Selain punya kecepatan transfer yang lebih kenceng dari cat5e, fisik kabel cat6e juga lebih gede sehingga akan lebih awet juga.
Jangan hanya memikirkan irit biasa saat membangun infrastruktur, tapi pikirkan juga kualitas nya.
Client tidak mau tau seberapa mahal investasi yang anda keluarkan, mereka hanya mau satu hal yaitu “LANCAR”.
Router
Secara fisik memang wireless dan wifi AP yang memberikan internet ke client.
Tapi bagaimana cara mengatur siapa yang bisa mengakses internet dan bagaimana bandwidth diatur sesuai kebutuhan client ?
Untuk alasan dasar ini kamu memerlukan sebuah router yang tugasnya tidak hanya 2 hal diatas.
Router digunakan untuk banyak hal seperti mengamankan jaringan, membuat sistem voucher, bandwidth management, routing, membagi koneksi internet dan masih banyak lagi.
Dari router inilah kamu mengatur dan memonitor koneksi internet untuk semua client yang ada secara terpusat.
Switch
Pada jaringan kabel yang menggunakan UTP ataupun STP terkadang kamu perlu menyambung atau mengkonekkan beberapa perangkat.
Untuk bisa melakukan semua ini kamu memerlukan switch.
Cukup tancapkan saja semua perangkat yang ingin kamu konekan lewat kabel Lan ke switch agar semua saling terhubung.
UPS
Listrik dari PLN kadang mengalami pemadaman, walau hanya beberapa menit tapi ini sudah cukup untuk menumbangkan jaringan wireless mu.
Sambungan internet yang sering putus akan memberikan kesan buruk ke client.
Selain itu akan sangat berbahaya sekali jika terjadi mati listrik saat dilakukan upgrade firmware radio wireless atau router.
Mati listrik saat proses update firmware dapat menyebabkan brick/kerusakan perangkat.
Solusinya adalah dengan memasang UPS yang bisa berhahan minimal satu jam untuk setiap BTS.
Selain menyediakan listrik saat mati listrik, UPS yang baik juga sudah punya penyetabil tegangan dan anti petir.
Komputer Server
Server disini yang dimaksud adalah komputer server benaran, bukan komputer biasa yang biasa untuk melakukan kegiatan maintenance jaringan.
Komputer ini akan diinstall sistem operasi linux dengan hypervisor yang nantinya akan diinstall aplikasi server.
Aplikasi server ini berupa controller perangkat WiFi seperti UniFi controller, radio wireless management system seperti UNMS yang sudah include CRM.
Apa itu CRM?
CRM (Customer Relationship Management) adalah aplikasi yang dibuat untuk mengelola database customer/client.
Tujuan nya agar kamu lebih mudah dalam mengelola tiket/komplain, membuat tagihan, melacak progress komplain, dan semua hal yang berkaitan dengan data pelanggan.
Dengan begitu kamu bisa menjaga relasi/hubungan yang baik ke pelanggan dengan cara memberikan dan menjaga pelayanan terbaik.
Jika anda melakukan kegitan bisnis, coba jawab pertanyaan ini!!
Apa yang terpenting dalam sebuah bisnsis untuk bisa maju?
jawab nya adalah pelanggan/client.
Sebaik, besar, keren apapun bisnis kamu jika tanpa pelanggan maka akan hancurlah bisnis tersebut.
CRM sangat penting untuk memudahkan team kamu lebih cepat mengenali dan memahami pelanggan/client.
karen CRM mencatat semua informasi pribadi dan rekam jejak pelanggan tersebut.
Peralatan Maintenance
Tidak perlu dijelaskan bertele tele, kamu perlu peralatan dasar seperti kabel tester, tang crimping, tangga, solasi, tali untuk bekerja.
Pastikan kamu punya semua itu, kalau bisa gunakan yang kualitasnya terbaik agar pekerjaan mu jauh lebih mudah dan cepat.
Jangan cari apa-apa yang paling murah tapi cepat rusak dan mengganggu pekerjaan mu.
Pelanggan maunya serba cepat, kalau kamu lambat pelanggan bisa kabur.
#1
Membuat BTS Jaringan Wireless
Base Transceiver Station atau disingkat BTS adalah sebuah infrastruktur komunikasi wireless (tanpa kabel) yang menfasilitasi koneksi antara client dengan operator.
BTS ini digunakan untuk membangun jaringan induk (antar BTS) dan jaringan distribusi untuk client.
Untuk membuat koneksi jarak jauh antar BTS yang jaraknya hingga puluhan kilometer perlu dibuat koneksi Point to Point (PTP).
Sedangkan untuk menyediakan koneksi ke pelanggan perlu dibuat koneksi Point to Multi Point (PtMP)
Membangun Jaringan Wireless Point to Point (PtP)
Koneksi wireless PtP dibuat dengan cara menyambungkan satu radio AP dengan hanya satu radio client (1:1).
Tujuan nya agar didapat kapasitas koneksi yang full dan bisa menjangkau jarak yang lebih jauh.
Jenis koneksi ini digunakan untuk membuat jaringan induk/backhaul dengan kecepatan tinggi.
Atau untuk membuat sambungan wireless yang sangat jauh.
Ciri radio wireless yang didesain khusus untuk membuat koneksi PtP jarak jauh adalah telah menggunakan antena jenis dish.
Antena jenis dish lebih bisa memfokuskan sinyal agar jangkaun lebih jauh dan mensupport teknologi mimo untuk menghasilkan kapasitas bandwidth yang besar.
Rekomendasi radio wireless ubnt untuk membuat jaringan PtP bisa dilihat disini
Atau untuk merek lain seperti mikrotik, tenda, tp-link silakan cek disini
Membangun Jaringan Wireless Distribusi Client (PtMP)
Umumnya radio client akan diarahkan dan dikonek kan ke radio BTS.
Jadi satu radio di BTS akan melayani lebih dari satu client, ini mengapa topologi seperti ini disebut PtMP (1:n)
Radio PtMP harus khusus karena melakukan pekerjaan yang berat (melayani banyak client).
Ciri radio untuk PtMP adalah menggunakan antena sectoral atau omni directional.
Tujuan nya agar memberi sudut cakupan yang lebih luas sehingga bisa dipakai lebih banyak client.
Gunakan radio dengan performa terbaik untuk koneksi PtMP agar koneksi client lancar.
Rekomendasi radio wireless ubnt untuk membuat jaringan PtMP bisa dilihat disini
Atau untuk merek lain seperti mikrotik, tenda, tp-link silakan cek disini
Menentukan Tinggi Tower & Arah Radio
Ketinggian dan arah menjadi faktor penting yang harus dihitung dan diperhatikan saat membangun jaringan wireless.
Lalu bagaimana cara menentukan tinggi tower dan arah antena radio wireless di BTS?
Cara termudah adalah menggunakan tool https://link.ui.com/
Tinggi tower minimal adalah 30Meter dan pastikan minimal Fresnel height adalah diatas tinggi pohon di daerah tersebut.
Kita anggap saja ketinggian rata-rata pohon adalah 15-20 meter, jika ingin lebih aman maka jadikan 25meter untuk memastikan sinyal tidak nabrak pohon.
Bagaimana dengan koneksi PtMP?
Caranya sama saja , bedanya yang perlu diatur ketinggian nya adalah tiang di sisi client.
Tapi pastikan juga kamu sudah punya tower dengan ketinggian yang optimal untuk menjangkau daerah tersebut.
Radio koneksi PTMP baiknya menggunakan jenis antena sectoral ataupun onmi directional agar sudut cakupan nya lebar.
#2
Menentukan Arah, Tinggi & Jenis Radio Client
Pada saat membuat jaringan wireless (bukan WiFi) client memerlukan alat (disebut radio CPE) sebagai penerima sinyal dari BTS.
Untuk memberikan kualitas link yang terbaik ke client maka perlu dilakukan penghitungan jarak dan menentukan tinggi tiang .
Selain itu harus ditentukan jenis radio client yang cocok denga kondisi client lokasi tersebut.
Mengetahui Jarak, arah & ketinggian tiang Client
Sebelum melakukan proses pemasangan baiknya kamu melakukan pengolahan data terlebih dahulu.
Pertama kamu harus survei tempat/lokasi client agar bisa menentukan dimana radio wireless akan dipasang.
Barulah kamu gunakan tool airLINK untuk menentukan arah dan tinggi radio client.
Caranya sama persis seperti diatas (menentukan tinggi tower dan arah radio)
Menentukan Radio CPE terbaik Untuk Client
Jenis koneksi client tidak mutlak harus PtMP, ada kalanya PtP digunakan untuk client jika jaraknya sangat jauh atau perlu bandwidth yang besar.
Pemilihan jenis radio CPE harus didasarkan pada 2 hal :
- Jarak antara client dan BTS
- Besar bandwidth yang diperlukan
Untuk jarak yang dekat (kurang dari 3km) masih bisa menggunakan radio dengan antena sectoral/patch panel.
Tapi untuk jarak yang jauh harus digunakan radio dengan antena grid atau dish agak lebih stabil.
Baca : Memimlih Radio CPE ubnt Sesuai Jarak
Atau untuk merek lain seperti mikrotik, tenda, tp-link silakan cek disini
#3
Pointing Radio Wireless
Mengarahkan antena radio wireless kearah yang tepat agar didapat kualitas sinyal yang baik (pointing) perlu dilakukan dengan benar..
Proses ini dilakukan dikedua sisi, baik di sisi BTS tempat radio AP dipasang ataupun di client.
Bukan hanya mengandalkan feeling/perasaan, pointing hendaknya menggunakan alat & indikator yang tepat.
Tujuan nya agar arah antena radio wireless sesuai dengan desain sehingga didapat sinyal yang bagus.
Setting Indikator audio/Visual Radio
Sebelum radio wireless dipasang hendaknya kamu telah mensetting nya dulu.
Tujuan nya agar kamu bisa ngeset indikator (audi/visual) yang bisa menjadi acuan untuk menemukan arah terbaik saat pointing.
Diatas tower tidak mungkin pakai laptop kan untuk melihat sinyal?
Pada radio tertentu seperti ubnt sudah dilengkapi dengan lampu indikator sinyal ataupun indikator audio.
indikator ini akan sagat berguna untuk membantu proses pointing radio wireless di client.
Gunakan Kompas dan Waterpass
Secara umum radio harus dipasang se rata mungkin, tidak boleh miring keaas atau kebawah.
Untuk memastikan kamu memasang nya dengan lurus maka gunakan waterpass yang ada di radio.
Kompass diperlukan untuk membantu pointing radio yang tidak dilengkapi dengan sinyal indikator.
Kompass yang digunakan adalah kompas bidik, bukan kompas HP.
kompas bidik harus dipegang di jempol tangan dijulurkan dan diarahkan ke arah yang sesuai.
Silakan belajar “cara memakai kompas bidik” di youtube.
Jangan letakan kompas diatas radio yang sendang menyala atau nempel besi tower.
Hal ini untuk menghindari terganggunya kompas oleh medan magnet alat tersebut.
Panduan Lengkap Pointing PtP & PtMP
Untuk panduan lengkap cara pointing radio wireless point to point jarak jauh ataupun point to multimpoint, silahkan klik link dibawah ini
Panduan cara pointing radio wire;ess agar link bagus dan lancar
#4
Tunning Radio Wireless
Pointing dilakukan hanya untuk mendapatkan sinyal terbaik, bukan link/throughput terbaik.
Sering walau sinyal sudah dapat bagus tapi ping masih tinggi (diatas 10ms) dan terjadi jitter.
Belum lagi kapasitas bandwidth dan throughput nya juga kecil.
Untuk mendapatkan link terbaik kamu perlu melakukan tunning radio.
Tuning dilakukan dengan cara mencoba semua parameter wireless yang disediakan oleh radio.
Menentukan Frekuensi AP
Kamu perlu memperhatikan dan memilih frekuensi untuk radio wirelessmu.
Walau tower BTS mu cuma berisi satu AP, pemulihan frekuensi perlu menjadi pertimbangan agar tidak terjadi interferensi.
Frekuensi yang tumpang tindih dengan radio lain bisa menyebabkan interferensi yang akan menurunkan performa jaringan.
Untuk merk radio tertentu seperti ubnt akan memberi gambaran secara visual spektrum frekuensi disekitar AP.
Dengan begini kamu bisa melihat channel kosong yang bisa kamu pakai.
Untuk radio wireless yang tidak memberikan spektrum frekuensi secara GUI maka lakukan secara manual dengan scann.
Hitung dan tentukan channel frekunsi agar tidak saling tumpang tindih dengan channel radio di area mu.
Untuk frekuensi 5GHz caranya sama saja, kamu harus tau lebar channel dan frekuensi yang tersedia.
Frekuensi yang kamu pilih adalah frekuensi tengah, jika lebar channel adalah 20MHz maka rentang frekunsi yang dipakai oleh channel mu adalah +10MHz kekanan dan -10MHz ke kiri.
Contoh :
Pada gambar “spektrum radio frekuensi” channel yang dipilih adalah 5625MHz atau 5.625GHz itu artinya rentan frekuensi yang dipakai adalah 5615MHz-5635MHz.
Jadi kamu harus menuliskan nya dan menggambarnya agar mendapatkan visual spektrum frekuensi jika radiomu tidak punya fitur ini.
Mencoba Channel Terbaik
Setelah ditentukan channel mana saja yang kosong, langkah selanjutnya adalah mencoba semua frekuensi tersebut.
Coba channel tersebut satu per satu lalu lakukan ping dan bandwidth test, catat hasilnya , bandingkan dan pakai channel dengan hasil terbaik.
Ping ideal koneksi wireless adalah dibawah 10ms, jika sudah dapet 2ms itu sudah bagus sekali.
Untuk bandwidth ini sangat tergantung banget sama jenis radio.
Jika radio CPE ditest maka akan didapat kecepatah download yang lebih besar ketimbang upload, kenapa?
Karena radio CPE tidak didesain untuk mendapatkan uplink yang gede, downlink yang gede ini bergantung juga dengan jenis radio AP di BTS.
Ingat radio BTS lah yang memberikan link download ke radio CPE client.
Ping dibawah 5ms & mampu dibebani paket 65000
Jika link wirelessmu sudah dibawah 10ms maka lakukan pengujin lain dengan memberi beban.
Ping saat radio sedang dilakukan speedtest apakah terjadi time out.
Atau ping dan beri beban/buffer sebesar 65000.
Caranya bisa kamu gunakan tool ping di windows untuk nge ping radio atau dengan tool bawaan radio itu sendiri.
#5
Management User
Jika proses dalam membuat jaringan wireless sudah jadi, client tinggal konek saja ke jaringan kita untuk bisa dapet internet.
Lalu kamu pasti akan bertanya “Gimana agar jaringan saya tidak dibobol orang?”
Itulah penting nya management user untuk mengatur bagaimana user bisa masuk ke jaringan kita dan terkonek ke internet.
Jadi jaringan kita punya pengamanan berlapis untuk menghadapi skenario terburuk jika ada orang yang berhasil masuk ke jaringan kita tanpa izin.
Radio CPE Harus Router Mode
Saat radio CPE difungsikan sebagai router ada banyak keuntungan untuk kita dan user/client tersebut.
Selain perangkat user/client bisa terkonek ke internet secara mudah dan otomatis,
CPE dengan router mode juga berfungsi sebagai firewall atau dinding pembatas antara user/client dengan jaringan internal kita.
User bisa pakai internet tapi tidak bisa meng explore apa yang ada di jaringan kita,
misalnya melihat komputer client/user lain yang ada di jaringan kita.
Coba bayangkan jika radio modenya bridge, sesama user akan bisa saling melihat.
Ini bisa beresiko user yang nakal bisa ngehack komputer user yang lain.
Selain itu radio dengan router mode bisa difungsikan sebagai traffic shaper/limit bandwidth.
Dengan begini kamu punya pengamanan bandwidth berlapis yaitu di router induk dan radio CPE tersebut.
Pasti pelanggan gak bakal bisa nyolong bandwidth dengan cara apapun.
ARP Statis & PPPoE
Ini adalah strategi untuk skenario jika sampai ada orang yang berhasil menyusup ke jaringan bridge wireless kamu.
Goalnya adalah bagaimana orang yang sudah masuk ke jaringan tidak bisa mengakses internet atau melihat user/client kita.
Penting sekali melindungi client agar aman saat terhubung ke jaringan wireless mu.
Pertama :
User yang berhasil masuk ke jaringan wireless mu tanpa izin (hacker) tidak akan bisa melihat/scann user/client.
Karena user berada di balik radio CPE yang difungsikan sebagai router, jadi pelanggan tetap aman untuk kasus ini.
Kedua :
Bagaimana agar hacker tidak bisa dapet akses internet?
Caranya adalah dengan memanfaatkan PPPoe untuk semua client/user yang akan konek ke internet.
Agar tidak ribet maka dial PPPoe harus dilakukan di radio CPE yang difungsikan sebagai router tersebut.
Cara ini juga bisa mencegah serangan yang lebih advance seperti MITM attack, arp spoof, DNS Poisoning, dll.
Ketiga:
Yang jadi masalah jika hacker melakukan scann & listen paket untuk mengetahui IP yang ada di jaringan mu, dan memakai IP tersebut untuk bypassing.
Untuk skenario seperti ini kamu harus mendesain agar semua komunikasi lewat router dan hanya perangkat yang dilisting di router yang akan dilayani.
Kamu bisa menggunakan opsi ARP reply only/static untuk interface WLAN mu.
Dengan begini router hanya akan melayani perangkat yang sudah terdaftar saja dan mengabaikan yang lain.
Jaringan WiFi Menggunakan VLAN
Jika kamu ingin membuat jaringan WiFi hotspot diatas jaringan Wireless yang sudah ada hendaknya menggunakan VLAN.
Tujuan nya agar kamu gak perlu pasang router terpisah untuk setiap site sehingga irit biaya pengadaan perangkat.
Dan yang paling keren adalah vocer wifimu bisa dipakai di area manapun selama jaringan wifimu tersedia.
Baca : cara membuat wifi sistem voucher
Ini jelas akan membuat pelanggan wifi senang, beli vocer dimanapun bisa dipakai dimanapun.
VLAN tidak hanya berlaku untuk wifi sistem vocer, tapi bisa diterapkan untuk wifi gratis/open sebagai fasilitas umum.
User akan bisa internetan tapi tidak bisa masuk ke jaringan lokal Mu.
Baca : Membuat wifi aman dengan VLAN
Mengelola User Dengan CRM
Masalah kebanyakan ISP wireless dan RT RW net adalah kurang nya kualitas pelayanan ke pelanggan.
Pelanggan tidak hanya butuh intet mu, labih dari itu mereka perlu perhatian.
Ditanggapi dan dihandle dengan ramah ketika komplain akan membuat mereka merasa dekat secara emosioanal.
Ini untuk mencegah pindah nya pelanggan ke lain hati karena ada tawaran harga lebih murah.
Kalau pelayanan mu bagus, membuat pelanggan nyaman & dekat ini bisa menjadi alasan pelanggan untuk tetap memilih mu.
Lalu ……..
bagaimana cara memahami pelanggan yang jumlah nya banyak?
Jawab nya adalah menggunakan aplikasi CRM.
CRM (Customer Relationship Management) adalah sesuai namanya aplikasi ini digunakan untuk menjaga hubungan antara perusahaan dan client nya.
Data dan rekam jejak pelanggan akan dicatat di CRM jadi saat menerima komplain kamu bisa langsung tau dengan siapa kamu berbicara.
Membaca riwayat/rekam jejak bisa menjadi bahan obrolan untuk menunjukan empati ke client sehingga dia merasa dikenal dan dihargai.
Selain itu di dalam CRM kamu bisa membuat tagihan otomatis, mengirim tiket komplain ke teknisi untuk dijadikan work order dan lain sebagainya.
Stop cara lama mengelola user dengan aplikasi spreadsheet seperti excel.
Gunakan aplikasi CRM sekarang.
Note : Aplikasi CRM sudah ada didalah program UNMS yang biasa digunakan untuk memantau jaringan Wireless ubnt.
Baca : cara install dan memakai UNMS untuk memonitor jaringan wireless
#6
Pengelolaan Bandwidth (QoS)
Sebesar apapun bandwidth yang tersedia bakalan abis dan kurang jika ada banyak pengguna.
Pelanggan/client perlu internet yang lancar, loading cepat dan tidak ngelag pas buat main game,voice call, video call.
Untuk memberikan internet yang berkualitas dan sesuai harapan pelanggan maka perlu dilakukan pengelolaan bandwidth (QoS).
Quality of Service (QoS) adalah bagaimana anda sebagai ISP mampu menyediakan jaringan yang berkualitas dan membagi bandwidth yang ada secara rasional sesuai kebutuhan user.
Tau kebutuhan User
Yang perlu kamu tau adalah setiap customer/client menggunakan internet untuk tujuan yang berbeda.
Memberi bandwidth besar tidak menjadi solusi untuk semua orang,
kenapa?
Adakalanya user lebih mencari koneksi internet yang stabil, misalnya untuk game, trading, VoIP dan Video Conference.
Tau kebutuhan user menjadi kunci terwujudnya kepuasan pelanggan.
Jadi hendaknya kamu adakan sesi wawancara singkat untuk mencari tau paket internet yang pas untuk mereka.
Meng edukasi pelanggan itu penting, masalah harga pasti tidak jadi masalah kalau mereka sudah tau duluan.
Karena sering terjadi orang ambil paket termurah tapi menggunakan nya secara berlebih yang menyebabkan kesan internet kamu lemot.
Padahal penggunaan nya saja yang kurang pas (tidak didesain untuk itu), disinilah perlu edukasi pelanggan agar tau dan bisa milih paket sesuai kebutuhan.
Limit Bandwidth Bukan Cara Satu-Satunya
Kebanyakan orang berfikir agar pelanggan tidak berebut bandwidth maka perlu dilakukan limit, ini memang benar.
Tapi limit yang kurang tepat juga akan menyebabkan pelanggan tidak nyaman (terkesan lemot) atau bisa juga malah kamu kecolongan bandwidth.
Limit bandwidth adalah salah satu cara dalam QoS bandwidth management.
Masih ada cara lain yang bisa digunakan seperti :
- Grouping
- Priority
- Burst Speed
Untuk mengetest apakah QoS yang telah kamu lakukan untuk client tersebut sudah tepat maka lakukan pengujian dari sisi client/lab dengan memperhatikan indikator throughput, latency, jitter dan packet loss
Penjelasan lengkap nya bisa dilihat di : QoS bandwidth management dengan Mikrotik untuk user statis dan dinamis
#7
Mengamankan Jaringan Wireless ISP dan RT RW Net
Membuat jaringan bridge wireless untuk ISP dan RT RW net memang terlihat mudah kan?
Tinggal colok dan konek maka jaringan sudah jadi dan siap pakai.
Kesederhanaan dan kemudahan topologi jaringan memang solusi terbaik agar efisien dalam pengadaan alat dan tenaga.
Tapi faktor keamanan juga perlu diperhatikan mengingat ini adalah sebuah jaringan komputer.
Jangan sampai ada penyusup yang berhasil masuk ke jaringan wireless mu dan mendapat akses internet gratis yang bisa mengganggu pelangan lain.
Atau bisa juga ada pelanggan nakal yang berusaha mengexploitasi jaringan untuk mendapat bandwidth berlebih.
Sering juga terjadi antar pelanggan bisa saling file sharing/terkoneksi langsung tanpa firewall.
Kasus seperti ini kerap terjadi di jaringan yang dibuat oleh pemula dan ini sangat berbahaya.
Baca : Cara mengamankan jaringan wireless ISP dan RT RW Net
Mengisolasi Client
Biasanya di sisi client punya jaringan lokal sendiri yang berisi perangkat pribadi mereka mulai dari laptop, pc dan HP.
Baiknya jairngan lokal client diisolasi agar antar client tidak bisa saling terhubung secara langsung (tidak bisa saling melihat)
Ini untuk mengantisipasi tindakan hacking yang dilakukan oleh pelanggan iseng ke pelanggan lain.
Firewall diperlukan untuk mengisolasi pelangan dari serangan dunia luar dan menjaga mereka tetap aman.
Caranya bagaimana?
Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan menggunakan radio wireless CPE yang difungsikan sebagai client router.
Router di radio CPE otomatis melakukan NAT yang akan menyembunyikan perangkat dibalik router sehingga tidak terlihat oleh dunia luar dan sebalik nya.
Mengisolasi BTS
BTS terus memancarkan sinyal yang bisa ditangkap oleh siapun termasuk orang usil dan hacker.
Hacker bisa mengexploitasi radio wireless di BTS sebagai jalan masuk ke jaringan mu.
Tehnik yang umum dilakukan adalah dengan bruteforce password.
Untuk mencegah serangan seperti ini pastikan kamu :
Menggunakan enkripsi WEP2 dengan password yang panjang (gunakan pass generator) agar susah dibobol.
Dan mengaktidkan ACL sehingga hanya perangkat yang terdaftar saja yang bisa konek ke BTS.
Baiknya BTS dibuatkan netwok khusus yang berbeda dengan network client/customer.
Tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, misal ada hacker yang masuk dia tidak bisa apa-apa karena jaringan client berbeda dengan BTS.
Mengisolasi Gateway/Router
Router yang difungsikan sebagai gateway (pintu akses keluar masuk internet) bertugas untuk mengatur bagaimana client bisa mengakses layanan internet.
Walau sudah terkonek je jaringan wireless, perangkat tidak bisa langsung konek ke internet.
Baiknya router didesain serapat mungkin dengan tidak memberi akses internet secara langsung berdasar IP yang digunakan.
Memberikan akses internet berdasar IP untuk jaringan internal perusahaan/kantor akan baik-baik saja karena yang pake orang internal.
Beda dengan jaringan ISP /RT RW net yang pemakainya bukan orang yang kita kenal.
Router harus didesain agar hanya memberikan akses internet kepada perangkat yang telah melakukan proses autentifikasi.
Kamu bisa memanfaatkan fitur HOTSPOT atau PPPoE untuk melakukan proses autentifikasi tersebut.
PPPoE dan HOTSPOT baiknya digunakan secara tepat agar client tetap merasa nyaman (gak ribet) tapi juga aman.