Ini adalah trik dan rahasia cara pointing radio wireless ptp ataupun ptmp yang biasa dipakai oleh para profesional.
Dengan menerapkan cara ini saja jamin anda akan mendapatkan signal yang bagus dan kualitas link wireless yang lancar, stabil ping/latency kecil.
Jadi bukan hanya sinyal gede yang didapat, tapi kapasitas link (Througput) dan latency (ping) juga hasilnya akan bagus.
INFO:
Cara ini bisa dipakai untuk segala jenis merk radio wireless, misal mikrotik, ubiquity, tenda, tplink atau merk yang lain.
Daftar Isi :
Persiapan & Alat Untuk Pointing Radio Wireless
Pertama kita perlu tau arah sudut derajat arah dan ketinggain yang tepat untuk kedua perangkat wireless kita.
Lalu baru kita bisa memasang dan mengarahkan antena/radio wireless ke arah yang sesuai.
Untuk bisa menentukan ketinggian dan arah radiowireless yang tepat kita memerlukan beberapa alat ataupun aplikasi bantuan.
PENTING!!
Saya anggap anda sudah memilih perangkat wireless sesuai dengan desain kan kebutuhan supaya hasil sesuai harapan.
Baca: Cara memilih radio wireless untuk PtP dan PtMP
Gunakan Aplikasi Untuk Desain Link Wireless
Untuk menghitung jarak, sudut kemiringan dan ketinggian tower yang diperlukan kita bisa menggunakan aplikasi https://ispdesign.ui.com
Atau bisa juga gunakan aplikasi lain, misal aplikasi bawaan yang disediakan oleh brand/merk dari radio wireless yang anda gunakan.
Terlihat pada gambar diatas, ada 2 site (SMK 1 LTD dan RAM SS) , dimana keduanya akan menggunakan radio jenis ubnt powerbeam 5AC iso.
Arah/sudut derajat kompas juga sudah otomatis terhitung, pada site SMK 1 LTD radio harus diarahkan ke sudut azimuth 346 derajat, sedangkan pada site RAM SS radio harus diarahkan pada sudut azimuth 166 derajat.
Perhatikan Ketinggian Freshnel
Zona freshnel merupakan daerah berbentuk pill lonjong memanjang antara antena pemancar dan penerima pada jaringan wireless.
Zona freshnel ini merupakan zona yang akan dipakai untuk kirim-terima sinyal antar radio.
Idealnya zona freshnel ini tidak boleh terhalang oleh apapun ,jadi kita harus perhatikan ketinggian untuk zona freshnel ini.
Cukup cek saja pada daerah yang paling pendek ketinggian freshnel nya.
Jarak minimal harus lebih dari ketinggian pohon/gedung yang ada di daearah tersebut.
Misal pada gambar diatas, ketinggian dari tanah ke zona freshnel adalah 20.6 meter.
Setelah dicek di daerah tersebut berdasar gambar satelit ketinggian pohon hanya 10-12 meter.
Jadi ketinggian freshnel 20meter sudah lebih dari cukup.
Jadi anda harus cek dan pastikan ketinggian pohon di daerah freshnel yang paling rendah, untuk daerah yang lebih tinggi gak peru dicek.
Gunakan Kompass Medan
Kira perlu kompas analog/kompas medan dengan kualitas yang cukup bagus agar hasilnya akurat.
Udahakan cari kompas yang didesain khusus untuk membidik supaya kita mudah saat melakukan pointing/mengarahkan radio wireless ke sudut tertentu.
Kualitas kompas medan yang baik ditandai dengan respon kompas yang cepat berhenti saat diarahkan atau diputar (jarum nya tidak goyang-goyang).
Jangan Gunakan Kompass HP
Jangan pernah gunakan kompass HP untuk pointing karena hasinya bisa melenceng 5-10derajat.
5-10 derajat sangat berarti jika jarah antar radio yang akan kita pointing jauh (puluhan kilometer).
Gunakan HT/HP Untuk Komunikasi
Gunakan HT atau HP untuk komunikasi antara yang ada diatas tower dan yang nyeting dibawah.
Hal ini sangat perlu karena kita perlu mengarahkan antena dengan tepat agar sinyal antar chain tidak njomplang selisihnya.
Ingat!! radio wireless sekarang sudah menggunakan lebih dari satu antena chain, biasanya 2 atau lebih.
Kedua chain antena ini harus mendapat sinyal yang seimbang agar kualitas link PtP nya bagus.
Terlihat pada indikator sinyal diatas ada dua bar dengan label 0 dan 1.
Itu artinya perangkat radio wireless ini menggunakan dual chain antena 0 dan 1.
Saat pointing usahakan selisih sinyal antar chain kurang dari 3dBm.
Cara Setting dan Pointing Radio Wireless
Setelah proses desain dan perhitungan sudah selesai dan mantap, kita bisa lanjut ekseskusi pemasangan dan setting koneksi PtP.
Setting dulu sebelum dinaikan/pasang
Baiknya kita seting dulu kedua radio wireless yang akan dipakai untuk membuat koneksi point to point (PtP) dan pastikan kedua radio ini bisa saling terkoneksi.
Gunakan channel width 20Mhz dan set power ke maksimal agar sinyal dan jangkauan maksimal.
Tujuan nya agar pas kita pointing nanti lebih mudah, jadi kita hanya fokus pointing saja gak perlu koreksi ke setingan karena kita sudah seting sebelum nnya.
Pasang Radio AP Dulu
Pertama kita harus pasang radio di lokasi terdekat dengan jaringan pusat kita dan wajib diseting sebagai akses point, jangan station.
Tujuan nya agar nanti pas kita tuning/maintenance bisa merubah-rubah setingan tanpa kehilangan link ke alat tersebut.
Arahkan AP ke arah yang sesuai dengan hasil kalkulasi aplikasi menggunakan panduan arah kompas medan (bukan kompas HP).
Saat pemasangan AP kita hanya memastikan arahnya saja, soal persinyalan nanti kita bisa lihat setelah radio station nya sudah terpasang.
PENTING!!
Pastikan pemasangan radio wireless tidak miring (gunakan indikator waterpass yang ada di alat/bawa waterpass sendiri)
Kekuatan Sinyal Wireless
Kekuatan sinyal bisa kita lihat saat memasang radio station.
Tetap arahkan radio station kearah yang telah dikalkulasi oleh aplikasi menggunakan panduan kompas medan.
Setelah itu tunggu arahan dari yang nyeting kebawah untuk fine tuning agar sinyal yang didapat optimal.
Geser Kiri/Kanan Sedikit-Sedikit
Untuk fine tuning lakukan dengan menggeser ke kiri dan kanan dengan sangat lembut sedikit demi sedikit, sekitar 2-3derajat saat memutar.
Satu atau dua derajat akan membuat perubahan yang besar jika jarak link PtP sudah puluhan kilometer.
Pada proses ini kita hanya fokus supaya kita mendapatkan sinyal terbaik dengan cara geser kiri kanan arah antena.
Cara Pointing Wireless Agar Link Maksimal
Kekuatan sinyal bukan satu-satunya faktor penentu baiknya kualitas link koneksi wireless.
Namun kekuatan sinyal adalah hal/target pertama yang harus kita perhatikan saat pointing.
Usahakan minimal -75dBm, sinyal dibawah -75dBm akan mengurangi kulitas dan kapasitas llink PtP.
Pada dasarnya kualitas link wireless dipengaruhi oleh beberapa hal berikut:
- Noise (dBm) [makin kecil makin baik]
- signal strenght (dBm) [makin besar makin baik]
- frequency bandwidth (MHz) [20-40Mhz, dipilih yang terbaik]
- transmit power (dBm) [secukupnya saja agar alat awet]
- Delta Chain signal (dBm) [dibawah 3dBm]
Jadi saat pointing kita perlu pastikan semua faktor diatas dengan baik dan memilih agar nilainya mendekati sempurna.
Pilih Frekuensi Kosong (Memperkecil Noise)
Kualitas link wireless sangat dipengaruhi oleh noise/interferensi.
Jadi usahakan kita scan dikeduabelah sisi (AP/STA) untuk menentukan frekuensi channel yang kosong/belum dipakai oleh perangkat lain.
PENTING!!
HIndari menggunakan frekuensi 5550–5650 MHz, karena frekuensi ini dipakai oleh radar cuaca BMKG.
Nekat pakai frekeunsi BMKB bisa berakibat fatal, dapet peringatan dari balai monitor(BalMon) hingga penyitaan alat wireless anda.
Tentukan Bandwidth Frekuensi (Channel width)
Lebar channel frekuensi disebut juga dengan channel width/frequncy width.
Channel width ini mulai dari 5,10,15,20,40,80MHz.
Makin lebar channel width data ratenya makin besar, tapi jarak jangkuan nya juga makin pendek.
Jadi atur dengan bijak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Transmit Power Secukupnya
Besarnya signal sangat dipengaruhi oleh transmit power baik dari sisi AP ataupun STATION.
Selain itu juga akan mempengaruhi datarate.
Tapi baiknya kita mengatur transmit power sesuai kebutuhan saha, tidak usah berlebihan, jika 50% saha sudah cukup maka gak perlu dipollin sampai 100%.
Tujuan nya untuk memperkecil kemungkinan interferensi dan memperpanjang masa hidup alat.
CCQ/Link Quality
Client Connection Quality (CCQ) atau Link Quality yang biasanya dalam satuan persen menggambarkan tingkat efektifan antara datarate dan throughput.
Makin besar nilainya makin bagus.
Jadi jangan hanya terpaku pada datarate/link capacity saat pointing, tapi perhatikan juga nilai dari link quality/CCQ.
Misal pada gambar diatas (fokus ke alat yang sebelah kiri [AP baserah]), link capacity/data ratenya adalah 224.10Mbps, sedangkan link potential nya 47%.
Itu artinya througput download dari CPE dusun tuo ke AP baserah hanya efektif 40% dari datarate yang didapat (224.10) yaitu sebesar 89,6Mbps.
Tapi ingat datarate ini sifatnya dinamik, tidakmungkin konstan, jadi untuk aman nya kita anggap througputnya haynya 50an Mbps.
Perbedaan Level Sinyal Atar Chain (Delta)
Untuk mendapatkan datarate/link capacity yang bagus, kita perlu perhatikan selisih signal strengh antar chain.
Biasanya radio wireless sekarang sudah menggunakan dualchain atau lebih, jadi ada dua antena didalam satu radio.
Usahakan saat pointing fokus juga ke 2 chain yang ada di radio, usahakan selisih signal antar chain kurang dari 3dBm.
Kalau selisih terlalu ngejomlang berarti arahnya belum tepat, hanya perlu di fine tune aja (geser halus kanan kiri sampai pass)
Perhatikan pada gambar diatas!!! terlihat SIGNAL -62(-66/-65) delta(segitiga)1dBm
Jangan cuma fokus ke -62 tapi fokus juga ke angka yang ada di dalam kurung.
usahakan selisih kedua chain (0 dan 1) tidak lebih dari 3dBm agar CCQ/link quality yang didapat BAGUS .
Untuk merek radio merk lain yang tidak ada gambar visual, misal mikrotik informasi ini tetap ada.
Test Throughput koneksi point to point
Setelah link quality/CCQ dan capacity/datarate sudah bagus, saatnya kita uji throughput.
Throuhput merupakan banyaknya data (bit) yang bisa mengalir/ditransmisikan dalam satuan waktu (second).
Karena wireless sifatnya dinamis dan rawan gangguan/interferensi dari luar maka throughput yang didapat biasanya bervariasi.
Besarnya tapi tidak jauh dari perhitungan antara Datarate/link capacity dengan CCQ/link quality.
Pada gambar diatas hasil throughput dari datarate/link capacity 224,10Mbp dengan link quality/CCQ 47% adalah 113.07Mbps.
Ini melebihi dari expektasi kita yang kita anggap hanya mampu 80an Mbps.
Untuk melakukan test throughput cukup gunakan fitur yang ada di dalam radio tersebut.
Biasanya di radio wireless sudah terdapat tool speedtest yang bisa dipakai untuk mengukur throughput antar perangkat radio wireless dengan merk yang sama.
Test Latency/Ping point to point
Usahakan latency atau ping antara perangkat AP dan STA nilainya kurang dari 5ms, sejelek-jeleknya dibawah 10ms lah.
Link wireless yang bagus, bisa dibebani paket ping sebesar 65.000.
Untuk memberi opsi beban saat kita ping kita bisa gunakan opsi size
Untuk ngetest ping cukup gunakan tool yang sudah ada di dalam radio wireless, pasti ada kok.
Perhatikan gambar diatas, radio AP baserah ping ke STA dusun tuo dengan beban paket size 65.000 dan hasilnya sungguh sangat memuaskan.
- Tidak ada loss
- Rata-rata 27ms
Dengan kondisi ping begini, dijamin koneksi game bakal stabil, tidak akan lompat-lompat atau naik turun walau pakai jalur wireless.
KESIMPULAN
Saat pointing baiknya radio sudah diseting sebelum nya (baik AP dan STA) supaya nanti hanya fokus ke persoalan sinyal saja.
Untuk mendapatkan kualitas link wireless yang baik saat pointing kita perlu memperhatikan:
- Noise (dBm) [makin kecil makin baik]
- signal strenght (dBm) [makin besar makin baik]
- frequency bandwidth (MHz) [20-40Mhz, dipilih yang terbaik]
- transmit power (dBm) [secukupnya saja agar alat awet]
- Delta Chain signal (dBm) [dibawah 3dBm]
Selanjutnya kita tinggal test latency dan throughput jika semua hal diatas sudah terpenuhi.
Bagaimana jika kualitas link masih jelek?
Maka kita perlu cek dan ricek lagi mulai dari pemilihan alat, ketinggian, dan point2 diatas yang sudah dijelaskan tadi.
Jadi pointing itu gak cuma sekedar cari sinyal besar, tapi juga perli diseting dengan kombinasi tepat agar hasil link wireless bisa maksimal, lancar dan stabil.