Ini adalah cara menggabungkan mikrotik (lebih dari satu) untuk dipakai bersama-sama dalam satu jaringan agar beban mikrotik menjadi ringan.
Beberapa mikrotik bisa kita rangkai “seri/paralel” dalam satu jaringan agar bisa menangani beban yang lebih besar dibanding jika hanya pakai satu mikrotik.
Ketika penggunaan CPU mikrotik sudah tinggi, kita bisa menambahkan mikrotik baru untuk membantu menguragi kerja/beban mikrotik yang sudah ada tanpa perlu menggantinya.
Mikrotik lama tetap kita pakai, cukup belikan mikrotik baru lalu kita pakai bersama dengan mikrotik lama supaya bisa bekerja bersama-sama.
Cara ini sangat hemat & efisien karena kita tidak harus beli mikrotik dengan spek tinggi yang harganya lumayan mahal.
Daftar Isi :
Pembagian Job/Fungsi/Serivce Mikrotik
Satu mikrotik hanya digunakan secara spesifik untuk melakukan satu pekerjaan saja supaya lebih efisien dan tidak terlalu terbebani.
Seperti pada gambar diatas, terdapat 5 buah mikrotik router dan 1 mikrotik switch managable.
Setiap mikrotik diseting hanya untuk melakukan pekerjaan yang spesifik.
Secara umum susunan mikrotik yang terlihat di gambar diatas bisa dikelompokan menjadi 2,
- mikrotik core : mikrotik yang terhubung langsung ke sumber internet/isp
- mikrotik distribusi: mikrotik yang menghandle jaringan ke client (hotspot/pppoe)
Mikrotik Untuk Load Balancing & Failover
Mikrotik warna hitam pada gambar terhubung langsung ke beberapa sumber internet(ISP), dengan tujuan untuk loadbalancing.
Selain itu mikrotik ini juga berfungsi sebagai gateway internet untuk jaringan lokal serta melakukan failover jika salah satu jalur ISP down.
Mikrotik Untuk Firewall
Jika mikrotik warna hitam yang terhubung ke ISP mendapatkan IP public, maka wajib dipasang firewall untuk melindungi router dan service supaya tidak bisa sembarang diakses dari jaringan internet/WAN.
Selain itu, di mikrotik ini kita bisa terapkam bermacam2 jenis firewall sesuai dengan kebutuhan kita, misalnya blokir situs atau pembatasan akses ke internet.
Mikrotik Untuk Hotspot
Ada tiga mikrotik warna putih , yang paling atas difungsikan khusus sebagai server hotspot.
Semua client hotspot akan ditangani oleh router ini, mulai dari authentifikasi hingga limit bandwidth.
jadi pengguna hotspot dengan sistem voucher akan ditangai/handle oleh mikrotik ini.
User dan profile hotspot disimpan di router mikrotik ini.
Mikrotik Untuk PPPoE
Sedangkan untuk pelanggan rumahan/paketan dengan sistem PPPoE akan ditangani oleh mikrotik warna putih nomer 2 dan 3 seperti yang ada di gambar diatas.
Mikrotik ini akan bertanggung jawab untuk melakukan authentifikasi (secret/profile) dan pengaturan pembatasan bandwidth user/pelanggan.
Semua client pppoe akan konek ke router ini, setelah konek akan diteruskan jalurnya ke router utama warna hitam supaya bisa mengakses internet.
secret dan profile paket setiap pelanggan akan disimpan di mikrotik ini.
Mikrotik Managable switch
Jika menggunakan OLT untuk distribusi ke client, wajib hukum nya untuk memasang switch managable untuk melakukan mixing service yang akan dikirim lewat olt.
Managable swith ini akan membantu kita untuk melakukan pembungkusan service untuk dimasukan kedalam VLAN.
Dengan begini jalur service hotspot dan pppoe tidak akan tercampur.
Kita juga bisa leluasa mengatur service yang akan keluar di setiap port output .
Cara Menghubungkan Antar Mikrotik/Topologi
Ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi agar semua mikrotik bisa berjalan secara lancar dan efisien ketika menggunakan labih dari satu mikrotik di jaringan utama.
Menggabungkan beberapa mikrotik untuk bekerjasama memang terlihat rumit dan sulit, tapi bukan berarti tidak mungkin.
Penuhi persyaratan dibawah ini dan pahami dasar cara kerjanya maka semua akan berjalan dengan lancar.
Network Harus Unique
Ini adalah srat mutlak yang harus terpenuhi, kita harus melakukan subneting dengan benar.
Disetiap network di tiap mikrotik harus unik/tidak boleh sama.
Untuk membantu memudahkan penghitungan subnet, biasanya saya menggunakan aplikasi subnet calculator di HP atau di web.
cukup ketikan kata kunci “subnet calculator“di google atau google play store.
Gunakan Routing, bukan NAT
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, mikrotik yang terhubung dan dapat IP dari isp adalah mikrotik warna hitam.
Sedangkan mikrotik warna putih berada di bawah mikrotik hitam, itu artinya mikrotik putih berada di jaringan lokal dari mikrotik hitam.
Cukup mikrotik hitam yang melakukan pekerjaan NAT agar ip lokal bisa terkoneksi ke internet, mikrotik putih “JANGAN DI NAT”
Untuk router distribusi warna putih (hotspot & PPPoE) tidak perlu melakukan NAT, cukup set default gateway saja.
Agar client/user dari router distribusi (hotspot dan PPPoE) bisa terkoneksi ke internet, kita cukup set default gateway ke ip mikrotik hitam pada interface yang mengarah ke masing-masing router distribusi.
# untuk mikrotik distribusi hotspot
/ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.0.1 distance=1 disabled=no
/ip dns set servers=10.0.0.1 allow-remote-requests=yes
# untuk mikrotik distribusi pppoe1
/ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.1.1 distance=1 disabled=no
/ip dns set servers=10.0.1.1 allow-remote-requests=yes
# untuk mikrotik distribusi pppoe2
/ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.2.1 distance=1 disabled=no
/ip dns set servers=10.0.2.1 allow-remote-requests=yes
Pada router hitam/utama juga harus diset routing untuk memberi tahu jalan balik menuju client yang berada di masing masing mikrotik distribusi.
# untuk set routing ke mikrotik distribusi hotspot
/ip route add dst-address=192.168.200.0/23 gateway=10.0.0.2 distance=1 disabled=no
# untuk set routing ke mikrotik distribusi pppoe1
/ip route add dst-address=192.168.210.0/23 gateway=10.0.1.2 distance=1 disabled=no
# untuk set routing ke mikrotik distribusi pppoe2
/ip route add dst-address=192.168.220.0/23 gateway=10.0.1.2 distance=1 disabled=no
Pada contoh diatas routing diset static, kita bisa jug abisa pakai routing dinamis menggunakan OSPF.
Gunakan Managable Switch
Untuk menggabungkan output dari semua mikrotik distribusi, baiknya gunakan managable switch.
Switch managable punya kemampuan untuk maping port fisik maupun VLAN.
Jadi kita bisa meracik output service yang akan dikeluarkan di tiap output port, baik untuk jaringan OLT ataupun HTB.
KESIMPULAN
Spek mikrotik ada batasnya, semakin tinggi spek mikrotik, makin mahal harganya.
Kita sebenarnya bisa menambah mikrotik baru dan tetap menggunakan mikrotik lama(eksisting/sekarang lagi dipakai).
Dengan cara “Memparalel mikrotik” kita bisa menggunakan banyak mikrotik spek kecil untuk menghandle beban yang besar.
Cara ini lebih hemat dan efisien ketimbang menggunakan satu buah mikrotik yang speknya tinggi.